Friday, October 07, 2005

Und Ganz Plötzlich Ist Es Liebe...



Hari ini gue bener-bener menghayati dahsyatnya film Kuch Kuch Hota Hai yang sebenernya dah gue tonton utk kesekian kalinya...dua or tiga kalian gitu deh.
Justru pas di dub pake Deutsch kok malah hati gue makin bergetar-getar nontonnya. Jelas-jelas gue gak ngerti bahasanya, gitu loh!

"Anjaliii....Anjaliiiiiii"
"Rahulllll....."
"Ich Liebe Dich..ICH LIEBE DICH!!!!!!!!! ICH LIEBE DICH SO SEHR!!!"

Aduuuhh itu wajah Anjaliiiii..udah kaya orang ngeliat keajaiban dunia ke-10 kejadian di depan matanya.

tapi begitu Rahul bilang lagi:

"Gue gak nyangka suatu hari gue bisa ngomong gitu...tapi bener2 gue butuh utk menyampaikannya"
"Menyampaikan ke siapa?"
"Ke Tina, natürlich"

JEGEEEEEEEEEEEEEEEERRRRRRRRRR

Percayalah sodara-sodara, itu halilintar gak cuma kejadian di layar tivi doang, tp juga di kamar gue. Adduuuuh, hati gue kaya dicabik-cabik deh dengernya, gimana hatinya Anjali ya?

PADAHAL KAN ANJALI UDAH LARI-LARI DARI RUMAHNYA MAU KETEMU RAHUL KARENA MAU NGUCAPIN KATA-KATA YANG SAMA JUGA UNTUK RAHUL. Taunya Rahul mau ketemu Anjali cuma utk latihan nembak doang, yang mau ditembak cewe lain pula!

Jagad gila, apa rasanya nyimpen perasaan berlama-lama, pas akhirnya dah berani mau nyatain ternyata oh ternyata...semua udah terlambat.

Akhirnya dengan bersedih hati pulanglah Anjali ke kampungnya, brenti kuliah karena ga tahan liat Rahul dan Tina berduaan.

Sekali lagi hati gue berantakan liat adegan perpisahan di stasiun kereta yang mengharu biru itu.
"Anjali, kenapa pergi?"
"Orang tua gue butuh gue"
"Tapi gue juga butuh elu"
"Elu kan dah ada Tina"

NENDANG banget jekkkk!!!!

Adegan sedih di atas ditutup dengan adegan yang lebih mengharukan lagi dimana Anjali menatap Tina dan kemudian melemparkan syalnya. Sayup-sayup terdengar Tina berkata: "Saat itu aku tau aku telah memisahkan dua sahabat baik"

Sayang sekali adegan sedih ini harus diganggu oleh Rahul yang entah mengapa harus berkaos ketat??????? I hate man with kaos ketat!

Eniwei, versi Jermannya HHKTH ini adalah: Und Ganz Plötzlich is es Liebe. Kira-kira kalo diartikan...hmm..apa ya? Love comes unexpectedly. Sedangkan gue liat di google, versi UK film ini diterjemahin jadi "Something happens (in my heart)". Beda, tp sekaligus mirip maknanya.

Tapi tadi gue liat, di terjemahan lirik lagunya ada kata2 yang kira2 gini artinya:

"sebelumnya kita cuma teman, tp tiba-tiba cinta datang tak terduga"

aiiiiiihhhhhh...mantap bener men.

Kata2 yg sama ga gue temui di terjemahan lagu versi inggrisnya.

Siapa yang tahu arti sebenernya HHKTH ini? Cuma Tuhan dan orang2 India itu yang tahu. Next time I come a cross an Hindi person, I will ask him the meaning of those words. Bener-bener gue jadi terobsesi gini ma ni film. Taulah, gue...kalo dah suka ma sesuatu harus dikejer sampe tuntas.

Well..moral dari tulisan ini adalah: I don't want to lose my loved one. When you love some one, tell him so! Adegan Anjali nangis di kamar bener-bener nyentuh hati gue. Jadi keinget jaman2 gue melakukan hal yang sama...duh sakitnya hati ini.

I know that this time, whatever might happen, I don't want to cry like that anymore! Enough is enough.

Tapi gue juga tau, kalo sampe gue kehilangan tayang..I might weep once again. Dan sekarang gue jadi takut sendiri.

Seperti kata Anjali di hari lamarannya:

"Ich habe schon mal geliebt. Das war meine grosse Liebe. Und ich kann nict mehr verliebt. Das ist eine Kompromise, Mama (sambil melirik cincin kawinnya)."

Gue gak ngerti kenapa grosse Liebe gue bisa serumit sekarang. Apakah memang semua grosse Liebe seperti ini? Gue sering bingung, sedih, takut, marah, dan kecewa gara-gara Pram. Tapi gue juga tau, kalau gue sama orang lain, maka itu cuma sekedar "Kompromise", bukan cinta. And definitely not meine Grosse Liebe.

Anjali harus berpisah dari Rahul selama sekian tahun. Rahul pun menikah dulu dengan Tina sebelum akhirnya bertemu Anjali kembali. Itulah namanya Grosse Liebe...kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana. Gue pergi ke Singapur dengan berat hati, berbulan-bulan lamanya berusaha ngelupain Pram. Gue bahagia bareng Dody, tapi begitu melihat Pram lagi, hati ini rasanya mau meledak. Sejak saat itu, gue gak pernah lagi merasa senang kecuali kalau Pram ada di dekat gue.

Jadi inget lagi sama soundtracknya HHKTH:

"dulu kita cuma sebatas teman,...und ganz plötzlich is es Liebe"

gue dan Pram adalah Anjali Sharma dan Rahul Khana di dunia nyata.

hihihihihihihi :)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home